Langsung ke konten utama

Allah_lah muara kita

terkadang ujian menjadikan hidup kita menjadi lebih hidup dari sekedar hidup yang biasa-biasa saja. lempeng-lempeng saja kalau kata orang mah. kita sebagao manusia selalu menginginkan yang terbaik, tetapi untuk menjadi yang terbaik, kita harus belajar menyikapi hidup, menyikapi segala yang mati agar menjadi berseri dan tampak hidup lagi meski jauh di dalam hati, kita menyimpan seala keresahan, kegelisahan, serta kesedihan yang teramat sangat.

terkadang ujian menjadikan kita menjadi lebih dewasa seiring waktu, ataukah bayang-bayang kelabu menjadi segala cermin atas masa depan kita.

aku menikmati segala resahku yang semoga akan segera berakhir. tempat berakhir segala resah dan gundah adalah Allah, tuhan semesta alam, sebab dialah yang mengendalikan hati kita. menjadi segala muara atas segala daya kita.

sebagai manusia biasa yang tak lepas dari segala rasa, tentulah Allahlah menjadi muara segala rasa itu, agar kita tak mudah tersesat, dan kalaupun tersesat (na'udzubillah) akan segera terselamatkan dan kembali ke jalan yang diridloiNya.

setan mampu membolak-balikkan hati kita, begitu kalimat yang sering kita dengar, tetapi pada dasarnya kita sendiri yang kurang berpegang teguh atas ajaran Tuhan, yang terkadang membuat cemburu Tuhan sebagai satu-satunya Dzat yang paling berkehendak atas hidup mati kita. 

ujian bisa berupa kecintaan terhadap duniawi serta cinta buta kita terhadap yang paling kita cinta, dan itu bisa membuat kita menjadi semain menderita. dan ketika semuanya merasa tak mampu, maka tempat kembali kita adalah Allah SWT, sebagai hak yang paling hak atas diri kita semuanya. salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bersama Wardah Inspiring Teacher (WIT)

Belajar bersama Wardah Inspiring Teacher dan Kampus Guru Cikal di tahun 2020 Hmmmm... siapa sih yang tak ingin belajar barengan guru-guru senusantara... semua pasti ingin kan... Kali ini saya mencoba mengikuti seleksi WIT 2020 bersama 5000 guru lainnya... alhamdulillaah masuk seleksi. Selanjutnya ada tahapan seleksi kembali di tahap 1, mengikuti webinar tentang mengasah dan memupuk empati belajar murid, diskusi kelas di WAG bersama 250 guru lainnya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Sebetulnya motivasi saya ikut karena pertama, ingin menimba ilmu, kedua, menambah jejaring, ketiga, ada banyak hal yang tak terkatakan... kamu mau tahu... kamu pasti tahu jawabannya tanpa harus kuberitahu panjang lebar. Sampailah di tahap 2 seleksi yang sekelas dengan para senior dan guru yang kompetensinya tak diragukan lagi di Komunitas Guru Belajar Nusantara. Minder... jelas itu, hati kecil saya menciut, tetapi saya sudah terlanjur bergerak dan melangkahkan kaki sampai sejauh ini. Mengingat kemba...

Dilema Melanda (Tugas Sekolah vs Beban Tugas)

Tugas Sekolah vs Beban Tugas Pernahkah kita merasakan mengerjakan sesuatu tetapi di luar minat kita... Pernahkah kita mencoba sesuatu di luar hobi kita... Pernahkah kita membuat sesuatu di luar kemampuan kita...   Baiklah, kita semua mungkin pernah mengalami hal tersebut tetapi semua akan terasa ringan jika semua karena kita yang mau atau kita yang inginkan. Bagaimana jika semuanya itu karena surat tugas, nah di sinilah rasa terpaksa dan tertekan, ah lebainya... hehehe Kenapa tertekan dan terpaksa... jawabannya adalah karena itu tak sesuai dengan minat kita. Bayangkan jika itu terjadi pada nak murid kita. Tugas yang berpusat dari guru untuk murid tanpa melihat latar belakang atau profil murid terlebih dahulu. hmmmm betapa menyakitkannya. Oke, selanjutnya saya akan bercerita kronologi kejadiannya. heheheh... Saya kaget waktu dapat surat tugas, karena dipikir pak Wakakur, saya sudah mahir membuat media pembelajaran berupa video. Kenapa dikira saya sudah mahir... karena selama pandemi...

pelatihan blog di perpusda lamongan

sabtu, 11 Juni 2016 di perpusda tepatnya, saya dan teman-teman dari penjuru lamongan sedang berkumpul, ceritanya nih lagi ngeblog bareng-bareng. apa sih blog dan bagaimana membuat serta memanfaatkannya ke dalam kehidupan kita sehari-hari. zaman sekarang kalau tak punya blog jadinya kurang keren lhoo,,, beneran, suer deh. tetapi di satu sisi, ketika kita sudah aktif ngeblog dan merasa menjadi blogger, kita harus bertanggungjawab penuh terhadap titel baru kita "blogger". sebab menjadi blogger berarti harus rajin menjadi pembaca apa saja agar hasil baca yang berupa "tulisan" menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. ngeblog bisa menjadi semacam buku harian buat kita, sebab dengan menulis di blog kita memunyai wadah berbagi cerita yang selanjutnya bisa kita share melalui akun medsos yang kita punya. semisal saya memunyai akun facebook, naahhh apapun yang kita tulis di blog kita, kita bisa membagikan di wall fb kita. dengan demikian, pembaca dan blogger lainn...