Langsung ke konten utama

senyum

terkadang bintang nampak gemintang di antara langit hitam, serta bulan akan nampak terlihat terang sinar putihnya di antara gugur terik. dan hati kita jiwa kita adalah bagian titipan Tuhan yang layak diselamatkan dari kegelapan agar sinarnya makin gemintang makin benderang meski siang telah gugur toh nantinya kita tak selalu berhadapan dengan pagi tetapi kita juga dalam perjalanan menuju senja. apa yang kita dapati di kala matahari berjalan adalah ujian sebab yang sesungguhnya terjadi pada kita adalah selepas senja, ketika kita tak lagi bisa menghirup sejuk udara, segar embun pagi, wangi daun bersemi, serta kuncup bunga yang mulai mekar. aahhh setidaknya kita belajar hidup dalam senyum dan tawa meski duka tengan melanda.

senyum dan tawa di wajah dapat memengaruhi umur sesorang. tak percaya? buktikan, tersenyumlah 5 detik maka usia kita akan muda 5 detik lagi dari usia sebenarnya, naaahhh bayangkan jika kita selalu memasang muka senyum sepanjang hari sebab selama seharian kita juga akan bertemu dengan manusia lainnya selama itu dan berbagilah senyum meski kita tidak mengenalnya sekalipun. secara senyum termasuk bagian dari sedekah dan ituu ringan sekali bukan? terlebih untuk kita yang notabene pelit. tapi dasar pelit, biasanya berbagi senyumpun akan pelit. saya pikir kok seperti ituuu... hahahha...

naahh untuk hal yang satu itu, silakan melakukan analisis sendiri yaaa,,, judulnya korelasi manusia murah senyum dan manusia pelit senyum. cobalah.
yang jelas, keduanya sama-sama punya keuntungan dan kerugian bagi penggunanya, serta menjadi terkenal bagi siapapun. predikat itu akan muncul jika kita telah melakukan suatu hal secara terus-menerus dan berkesinambungan. misalnya kita menyenangi menjahit dan telah menghasilkan sesuatu dari kesenangan kita maka kita disebut penjahit (kurang lebih seperti itu yaa,,,) maka ketika kita menjadi seseorang yang gampang dan mudah tersenyum serta raut muka yang sedap dipandang sebab senyuman kita, maka predikat selanjutnya adalah kita sebagai orang yang murah senyum.
sedangkan siapapun yang secara berkesinambungan perhitungan dan pelit maka dia akan disebut sebagai si pelit dan si perhitungan. na'udzubillaah yaa sebab orang pelit itu jauh dari aroma surga, menurut kajian ustadz ustadzah.

dari sini dapat diambil simpulan bahwa tersenyum adalah solusi hidup lebih indah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bersama Wardah Inspiring Teacher (WIT)

Belajar bersama Wardah Inspiring Teacher dan Kampus Guru Cikal di tahun 2020 Hmmmm... siapa sih yang tak ingin belajar barengan guru-guru senusantara... semua pasti ingin kan... Kali ini saya mencoba mengikuti seleksi WIT 2020 bersama 5000 guru lainnya... alhamdulillaah masuk seleksi. Selanjutnya ada tahapan seleksi kembali di tahap 1, mengikuti webinar tentang mengasah dan memupuk empati belajar murid, diskusi kelas di WAG bersama 250 guru lainnya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Sebetulnya motivasi saya ikut karena pertama, ingin menimba ilmu, kedua, menambah jejaring, ketiga, ada banyak hal yang tak terkatakan... kamu mau tahu... kamu pasti tahu jawabannya tanpa harus kuberitahu panjang lebar. Sampailah di tahap 2 seleksi yang sekelas dengan para senior dan guru yang kompetensinya tak diragukan lagi di Komunitas Guru Belajar Nusantara. Minder... jelas itu, hati kecil saya menciut, tetapi saya sudah terlanjur bergerak dan melangkahkan kaki sampai sejauh ini. Mengingat kemba...

Dilema Melanda (Tugas Sekolah vs Beban Tugas)

Tugas Sekolah vs Beban Tugas Pernahkah kita merasakan mengerjakan sesuatu tetapi di luar minat kita... Pernahkah kita mencoba sesuatu di luar hobi kita... Pernahkah kita membuat sesuatu di luar kemampuan kita...   Baiklah, kita semua mungkin pernah mengalami hal tersebut tetapi semua akan terasa ringan jika semua karena kita yang mau atau kita yang inginkan. Bagaimana jika semuanya itu karena surat tugas, nah di sinilah rasa terpaksa dan tertekan, ah lebainya... hehehe Kenapa tertekan dan terpaksa... jawabannya adalah karena itu tak sesuai dengan minat kita. Bayangkan jika itu terjadi pada nak murid kita. Tugas yang berpusat dari guru untuk murid tanpa melihat latar belakang atau profil murid terlebih dahulu. hmmmm betapa menyakitkannya. Oke, selanjutnya saya akan bercerita kronologi kejadiannya. heheheh... Saya kaget waktu dapat surat tugas, karena dipikir pak Wakakur, saya sudah mahir membuat media pembelajaran berupa video. Kenapa dikira saya sudah mahir... karena selama pandemi...

pelatihan blog di perpusda lamongan

sabtu, 11 Juni 2016 di perpusda tepatnya, saya dan teman-teman dari penjuru lamongan sedang berkumpul, ceritanya nih lagi ngeblog bareng-bareng. apa sih blog dan bagaimana membuat serta memanfaatkannya ke dalam kehidupan kita sehari-hari. zaman sekarang kalau tak punya blog jadinya kurang keren lhoo,,, beneran, suer deh. tetapi di satu sisi, ketika kita sudah aktif ngeblog dan merasa menjadi blogger, kita harus bertanggungjawab penuh terhadap titel baru kita "blogger". sebab menjadi blogger berarti harus rajin menjadi pembaca apa saja agar hasil baca yang berupa "tulisan" menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. ngeblog bisa menjadi semacam buku harian buat kita, sebab dengan menulis di blog kita memunyai wadah berbagi cerita yang selanjutnya bisa kita share melalui akun medsos yang kita punya. semisal saya memunyai akun facebook, naahhh apapun yang kita tulis di blog kita, kita bisa membagikan di wall fb kita. dengan demikian, pembaca dan blogger lainn...