Engkau dan perempuan berambut lurus itu
Engkau kasmaran lagi sepertinya
Menapaki jalan-jalan merah bertabur kelopak mawar
Di derai-derai oleh guguran bunga akasia di sepanjang aspal hitam jalanan
Ah, indahnya
Apalagi barusan saja air hujan menjadi bukti bahwa musim mulai semi di hatinya
Semakin indah saja
Serupa jalanan-jalanan khusus pejalan kaki di luar negeri sana
Aku juga hanya bisa membayangkan dari apa yang telah kubaca tentang luar negeri
Hingga jalanan negeri sendiri hampir saja terlupakan
Ya, terlupakan sebab tak sengaja, maka ada awalan ter-
Coba engkau tanya maka akan ditemukan jawabannya
: maaf, kami khilaf dan lupa kalau bla-bla-bla...
Engkau kasmaran lagi, kan?
Sudahlah jangan berkelit atau bahkan parah lagi, berdusta
Engkau tahu dosa, kan?
Ya sudah,
Engkau katakanlah sebenarnya
Sebab raut wajahmu mengisyaratkan cinta itu
Gelora yang membara
Dari akar-akar hatimu hingga pori-porimu berbulir madu
Nikmatnya rasa itu
Wanitamu kau tinggalkan di rumah
Sedang engkau bermesra di dunia maya
Dengan perempuan berambut lurus
Sudahlah, tak perlu kau katakan lagi pada kami
Tentang gelombang-gelombang magnit
Tarik ulur negatif positif
Ada ion-ion berbentuk bunga
Di kepalamu
Di hatimu
Dan di sembarang tempat engkau singgah
Ah, perempuanmu berambut lurus sebahu
Serupa cupitos dan anak panahnya
Menancapkan tepat di ulu hatimu
Engkau kasmaran lagi, kan...
Sudahlah tak usah berdusta
Sebelum berdusta pun, engkau telah hadirkan luka
Di sesak dada wanitamu
141112
Komentar
Posting Komentar