Langsung ke konten utama

Belajar Bersama Wardah Inspiring Teacher (WIT)





Belajar bersama Wardah Inspiring Teacher dan Kampus Guru Cikal di tahun 2020

Hmmmm... siapa sih yang tak ingin belajar barengan guru-guru senusantara... semua pasti ingin kan... Kali ini saya mencoba mengikuti seleksi WIT 2020 bersama 5000 guru lainnya... alhamdulillaah masuk seleksi. Selanjutnya ada tahapan seleksi kembali di tahap 1, mengikuti webinar tentang mengasah dan memupuk empati belajar murid, diskusi kelas di WAG bersama 250 guru lainnya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Sebetulnya motivasi saya ikut karena pertama, ingin menimba ilmu, kedua, menambah jejaring, ketiga, ada banyak hal yang tak terkatakan... kamu mau tahu... kamu pasti tahu jawabannya tanpa harus kuberitahu panjang lebar.

Sampailah di tahap 2 seleksi yang sekelas dengan para senior dan guru yang kompetensinya tak diragukan lagi di Komunitas Guru Belajar Nusantara. Minder... jelas itu, hati kecil saya menciut, tetapi saya sudah terlanjur bergerak dan melangkahkan kaki sampai sejauh ini. Mengingat kembali seperti yang saudara Aye katakan, hati-hati terjangkit virus impurna  alias ingin terlihat sempurna,akibatnya kita tak akan menghadirkan apa apa dan sesuatu yang mungkin justru bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.

Di tahap 2 ini, kelas saya dipandu oleh kak Lely dari @skolapiknik. Kami mengajukan diri untuk sekedar memresentasikan hasil pembuatan media belajar kami selama pandemi berdasarkan empati. So... maju tak gentar, sudah kepalang basah pula, akhirnya saya beranikan diri untuk tampil meskipun ala kadarnya. Tibalah tiba pada waktu yang ditentukan pengumuman dan alhamdulillaah masuk lagi di tahap 3.

Pada tahap 3 nih... lebih heboh lagi, selain tugas sekolah yang banyak, sembari mengoreksi tugas belajar anak-anak, kami pun tak luput dari mengumpulkjan kanvas media ke form yang sudah disediakan. Hahahha,,, selalau saja sistem SKS tak pernah luput dariku. Sistem Kebut Semalem, mendekati hari H pengumpulan selalu jadi perkasa dan benar jika ada jargon "the power of kepepet". Kalau dah kepepet selalu saja ada ide dan kekuatan tersendiri untuk menyelesaikannya. Ok, finish. Form dah terkirim sempurna. alhamdulillaah lolos lagi dan perbaikan hanya di kurang detilnya instruksi atau panduan.

Oiya, selama mengikuti WIT 2020, semuanya virtual dengan menggunakan aplikasi sekolah.mu, sesekali saja sinkronus dan itu menguatkan kita di uneg-uneg yang belum terpecahkan. Sama kan dengan murid kita, tak mungkin kita melempar tugas terus tanpa melakukan tatap muka virtual... meskipun sekali dua kali, setidaknya anak merasa bahwa mereka dipahami kebutuhannya.

Tahap 3, kehebohan terjadi lagi karena harus menuliskan praktik baik terhadap media yang telah dicobakan... syukurlah materi yang sudah saya jalani berakhir dengan seksama. Anak-anak yang antusias mengunggah kegiatannya, anak-anak yang semangat dengan minat-bakatnya masing-masing, anak-anak yang antusias ketika konfirmasi mau ganti kegiatan dengan minat-bakatnya yang lain, ah begitulah para murid di kelas XII IBB. Mereka saling berkomentar satu-sama lain di link unggahan yang dibagikan:)

Semuanya saya mengucapkan syukur alhamdulillaah yang tak putus. Nah balik lagi ke hari terakhir pengumpulan. Karena menulis itu bisa lancar jika moodboosternya joss maka saya pun demikian, ehhehe waktu itu lengan kanan lagi sakit-sakitnya, kerjaan pas bareng-bareng minta diselesaikan, input nilai raport dan lain-lain. Mau tak mau saya harus terus berjalan. Buka laptop, menulis judul lanjut ke paragraf satu, paragraf dua dan alhamdulillaah selesai dengan formasi ATAP. Awal, Tantangan, Atasi, Penyelesaian. Selama proses menulis saya melihat berapa kata yang sudah saya torehkan hahahaha... kan minimal 750 kata standard untuk setiap penulisan gaya artikel maupun sejenisnya. Hahahah... ok, Submit. 

Berikutnya menunggu umpan balik dari panitia kurator. Syukurlah tak banyak yang harus dikoreksi hanya alenia kurang menjorok dan konsistensi penggunaan kata murid. Langsung eksekusi edit dan kirim ulang. Lega.^_^

Belum berhenti sampai di sini, link untuk membuat template poster pameran media yang digelar di website inspiringteacher.wardahbeauty dibagikan... yang terhubung dengan website TPNLIVE nah... seneng dong... bangga-bangga gimanaaaa gitu, hehehe... tak apa dibilang lebay kan pencapaian kita sendiri, jadi wajar kita mematut diri. xixixixi...

Puncak acara pameran media dan menjadi pembicara di kelas kemerdekaan atas praktik baik selama pandemi pun berlangsung, sayangnya belum bisa berkontribusi banyak di TPN VII 2020 kali ini karena kondisi lengan kanan yang ngilunya suka kambuh ketika capek dan tuntutan mengetik berlebih sebab membutuhkan lengan dan tangan kanan untuk bergerak maksimal. Semoga segera bertemu obatnya. aamiin

Tahun ini alhamdulillaah berakhir sempurna dengan segala kegiatan masiv bersama teman_teman komunitas guru belajar nusantara, teman guru di WIT dan TPN VII 2020. Tahun depan semoga bisa berbuat lebih, aamiin.

Terima kasih WIT 2020 dan Kampus Guru Cikal. ^_^  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Melanda (Tugas Sekolah vs Beban Tugas)

Tugas Sekolah vs Beban Tugas Pernahkah kita merasakan mengerjakan sesuatu tetapi di luar minat kita... Pernahkah kita mencoba sesuatu di luar hobi kita... Pernahkah kita membuat sesuatu di luar kemampuan kita...   Baiklah, kita semua mungkin pernah mengalami hal tersebut tetapi semua akan terasa ringan jika semua karena kita yang mau atau kita yang inginkan. Bagaimana jika semuanya itu karena surat tugas, nah di sinilah rasa terpaksa dan tertekan, ah lebainya... hehehe Kenapa tertekan dan terpaksa... jawabannya adalah karena itu tak sesuai dengan minat kita. Bayangkan jika itu terjadi pada nak murid kita. Tugas yang berpusat dari guru untuk murid tanpa melihat latar belakang atau profil murid terlebih dahulu. hmmmm betapa menyakitkannya. Oke, selanjutnya saya akan bercerita kronologi kejadiannya. heheheh... Saya kaget waktu dapat surat tugas, karena dipikir pak Wakakur, saya sudah mahir membuat media pembelajaran berupa video. Kenapa dikira saya sudah mahir... karena selama pandemi...

pelatihan blog di perpusda lamongan

sabtu, 11 Juni 2016 di perpusda tepatnya, saya dan teman-teman dari penjuru lamongan sedang berkumpul, ceritanya nih lagi ngeblog bareng-bareng. apa sih blog dan bagaimana membuat serta memanfaatkannya ke dalam kehidupan kita sehari-hari. zaman sekarang kalau tak punya blog jadinya kurang keren lhoo,,, beneran, suer deh. tetapi di satu sisi, ketika kita sudah aktif ngeblog dan merasa menjadi blogger, kita harus bertanggungjawab penuh terhadap titel baru kita "blogger". sebab menjadi blogger berarti harus rajin menjadi pembaca apa saja agar hasil baca yang berupa "tulisan" menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. ngeblog bisa menjadi semacam buku harian buat kita, sebab dengan menulis di blog kita memunyai wadah berbagi cerita yang selanjutnya bisa kita share melalui akun medsos yang kita punya. semisal saya memunyai akun facebook, naahhh apapun yang kita tulis di blog kita, kita bisa membagikan di wall fb kita. dengan demikian, pembaca dan blogger lainn...