Langsung ke konten utama

Refleksi Obrolan Pemimpin Merdeka Belajar bareng Bu Itje dan Bu Puti Hamid

Refleksi Obrolan Pemimpin Merdeka Belajar bareng Bu Itje dan Bu Puti Hamid

 

Semalam, tepatnya sih, malam minggu yaaa atau Sabtu malam, tanggal 26 September 2020, jam 19.00 WIB. Saya menyimak obrolan tentang pemimpin merdeka belajar bareng Ibu Itje Chodijah dan Bu Putih Hamid dari Kampus Cikal. Seru banget kalau ngobrol sama Bu Itje tuh, semoga suatu saat nanti bisa ketemu beliau yaaa... aamiin.

Setiap kali saya dapatkan link dan poster obrolan pemimpin merdeka belajar, saya selalu share ke teman pengawas, teman kepala madrasah, juga grup madrasah, tempat saya mengajar. Saya mengambil banyak pelajaran dari semua yang saya dapat, setidaknya berucap terima kasih ketika mendapatkan apapun itu baik saya sukai atau tidak. baik saya lakukan atau tidak. Setidaknya saya menjadi pribadi yang lebih peduli untuk minimal berucap "terima kasih".

Air mata saya tergenang ketika saya mencoba menuliskan refleksi saya terhadap apa yang saya dengar, apa yang diucapkan dan dituturkan oleh bu Itje... meski notabene, saya bukan kepala sekolah/madrasah apalagi pengawas. Tetapi entahlah, obrolan semalem yang menguatkan saya untuk terus bergerak, diakui atau tidak, diberikan ruang atau tidak. Apa yang bisa saya lakukan, akan saya lakukan terhadap teman guru juga terhadap banyak murid yang sebetulnya mereka juga layak diberikan ruang belajar dan ruang berbagi. 

Setiap diri kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Saya orang yang cemplang cemplung terhadap sesuatu yang saya anggap kurang cocok atau tidak berpihak dengan anak-anak murid saya. Dan karena itulah, saya tidak memunyai banyak teman di tempat saya mengabdi... terkait dengan proses belajar yang berpihak pada murid. hehhehe... Yang diajarkan kepada kita adalah bagaimana kita terus berbuat baik kepada siappaun, tetapi di sisi lain kita tak boleh memaksakan orang lain untuk berbuat ke kita. heheheh. Nah, kenapa coba... ya karena saya dianggap aneh, diangap sok gaya karena saya mau "belajar" tanpa ada surat tugas... Bagi saya biasa tetapi bagi orang lain mungkin saja kita ini apalah-apalah. Tidak mengapa, dianggap kemlayu saja atau dianggap apapun, terimalah... Yang tahu kebutuhan kita adalah kita sendiri. Saya butuh menyerap banyak ilmu dari manapun demi nutrisi perkembangan otak saya, itu saja yang saya pikirkan, bukan hal lain.

Benar saja. saya menikmati ketika saya disendirikan, ketika saya dianggap aneh, dan macam-macamlah. Saya menjadi punya banyak waktu untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk berkarya, untuk belajar kemana saja tanpa harus mengharapkan ikatan atau surat tugas dari madrasah. Bagaimanapun... belajar itu menyenangkan. Setiap individu membutuhkan itu dan berefleksi setelahnya, agar selalu berusaha memperbaiki diri secara berkelanjutan. 

Seperti sebuah nasihat lama, semakin dewasa dan bertambah usia, prioritas dalam hidup juga berubah. Lingkungan pertemananpun semakin kecil dan terseleksi dengan sendirinya.

Refleksi bagi saya adalah butuh kesabaran berlebih untuk senantiasa berupaya menjaga komitmen agar bertumbuh maksimal dan bermanfaat maksimal. Salam:)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bersama Wardah Inspiring Teacher (WIT)

Belajar bersama Wardah Inspiring Teacher dan Kampus Guru Cikal di tahun 2020 Hmmmm... siapa sih yang tak ingin belajar barengan guru-guru senusantara... semua pasti ingin kan... Kali ini saya mencoba mengikuti seleksi WIT 2020 bersama 5000 guru lainnya... alhamdulillaah masuk seleksi. Selanjutnya ada tahapan seleksi kembali di tahap 1, mengikuti webinar tentang mengasah dan memupuk empati belajar murid, diskusi kelas di WAG bersama 250 guru lainnya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Sebetulnya motivasi saya ikut karena pertama, ingin menimba ilmu, kedua, menambah jejaring, ketiga, ada banyak hal yang tak terkatakan... kamu mau tahu... kamu pasti tahu jawabannya tanpa harus kuberitahu panjang lebar. Sampailah di tahap 2 seleksi yang sekelas dengan para senior dan guru yang kompetensinya tak diragukan lagi di Komunitas Guru Belajar Nusantara. Minder... jelas itu, hati kecil saya menciut, tetapi saya sudah terlanjur bergerak dan melangkahkan kaki sampai sejauh ini. Mengingat kemba...

Dilema Melanda (Tugas Sekolah vs Beban Tugas)

Tugas Sekolah vs Beban Tugas Pernahkah kita merasakan mengerjakan sesuatu tetapi di luar minat kita... Pernahkah kita mencoba sesuatu di luar hobi kita... Pernahkah kita membuat sesuatu di luar kemampuan kita...   Baiklah, kita semua mungkin pernah mengalami hal tersebut tetapi semua akan terasa ringan jika semua karena kita yang mau atau kita yang inginkan. Bagaimana jika semuanya itu karena surat tugas, nah di sinilah rasa terpaksa dan tertekan, ah lebainya... hehehe Kenapa tertekan dan terpaksa... jawabannya adalah karena itu tak sesuai dengan minat kita. Bayangkan jika itu terjadi pada nak murid kita. Tugas yang berpusat dari guru untuk murid tanpa melihat latar belakang atau profil murid terlebih dahulu. hmmmm betapa menyakitkannya. Oke, selanjutnya saya akan bercerita kronologi kejadiannya. heheheh... Saya kaget waktu dapat surat tugas, karena dipikir pak Wakakur, saya sudah mahir membuat media pembelajaran berupa video. Kenapa dikira saya sudah mahir... karena selama pandemi...

pelatihan blog di perpusda lamongan

sabtu, 11 Juni 2016 di perpusda tepatnya, saya dan teman-teman dari penjuru lamongan sedang berkumpul, ceritanya nih lagi ngeblog bareng-bareng. apa sih blog dan bagaimana membuat serta memanfaatkannya ke dalam kehidupan kita sehari-hari. zaman sekarang kalau tak punya blog jadinya kurang keren lhoo,,, beneran, suer deh. tetapi di satu sisi, ketika kita sudah aktif ngeblog dan merasa menjadi blogger, kita harus bertanggungjawab penuh terhadap titel baru kita "blogger". sebab menjadi blogger berarti harus rajin menjadi pembaca apa saja agar hasil baca yang berupa "tulisan" menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. ngeblog bisa menjadi semacam buku harian buat kita, sebab dengan menulis di blog kita memunyai wadah berbagi cerita yang selanjutnya bisa kita share melalui akun medsos yang kita punya. semisal saya memunyai akun facebook, naahhh apapun yang kita tulis di blog kita, kita bisa membagikan di wall fb kita. dengan demikian, pembaca dan blogger lainn...