Tugas Sekolah vs Beban Tugas
Pernahkah kita merasakan mengerjakan sesuatu tetapi di luar minat kita...
Pernahkah kita mencoba sesuatu di luar hobi kita...
Pernahkah kita membuat sesuatu di luar kemampuan kita...
Baiklah, kita semua mungkin pernah mengalami hal tersebut tetapi semua akan terasa ringan jika semua karena kita yang mau atau kita yang inginkan. Bagaimana jika semuanya itu karena surat tugas, nah di sinilah rasa terpaksa dan tertekan, ah lebainya... hehehe
Kenapa tertekan dan terpaksa... jawabannya adalah karena itu tak sesuai dengan minat kita. Bayangkan jika itu terjadi pada nak murid kita. Tugas yang berpusat dari guru untuk murid tanpa melihat latar belakang atau profil murid terlebih dahulu. hmmmm betapa menyakitkannya.
Oke, selanjutnya saya akan bercerita kronologi kejadiannya. heheheh...
Saya kaget waktu dapat surat tugas, karena dipikir pak Wakakur, saya sudah mahir membuat media pembelajaran berupa video. Kenapa dikira saya sudah mahir... karena selama pandemi, saya sering live streaming via youtube bersama teman-teman di Komunitas Guru Belajar Nusantara untuk berbagi pengetahuan bersama dan membuat video slide sederhana tentang materi atau diferensiasi tugas ke nak murid.
Saya bangga dapat surat tugas membuat video pebelajaran karena saya mau membuat video pembelajaran yang selama ini mengalami "miskonsepsi", hanya saja saya tak mahir. Dari sinilah sekaligus sebagai awal kegelisahan saya... Saya mulai melihat di inibudi.org tentang video pembelajaran yang simpel namun bermakna dan jauh dari kata miskonsepsi.
Kenapa dikatakan miskonsepsi... karena rata-rata video pembelajaran yang dibuat adalah semacam memindahkan model pembelajaran di ruang kelas dalam bentuk digital. Tentu saja jika diamati masing-masing, kita akan mengalami kebosanan dan jenuh dengan model video pembelajaran yang konvensional.
Jauh di lubuk hati dan pemikiran, saya ingiiiiiiiinnnnnn sekali untuk membuat video sesuai konsep strategi 5M Sekolah Kawan Corona. Hanya ah entahlah rasanya nano-nano dan sepertinya saya terkena virus impurna. heheheh alias virus ingin terlihat sempurna, dampaknya kita jadi tak mau melangkah arena takut gagal, takut ditertawakan, takut tak sesuai keinginan, takut berbeda, takut lebih buruk atau tak sebagus yang lainnya. Ah, kubuang-kubuang rasa nano-nano di hatiku.
Sempat diskusi dengan bu alfi dan beberapa teman yang biasa bikin video pembelajaran, pakai aplikasi kinemaster bagus hasilnya. duh, saya pernah coba pakai tapi sepertinya lebih detail dan rumit. Saya mengajak teman yang sudah selesai mengumpulkan terlebih dahulu, ayo pak, saya dishooting dong buat pembuka dan penutup.Teman tersebut, Pak Masluch, namanya, sanggup dan bersedia, tetapi waktu itu saya yang kejar-kejaran juga dengan kegiatan Wardah Inspiring Teacher dengan deathline yang sama... ahahahahahah dilema melanda.Teman-teman bisa bayangkan kan yaaaa kwkwkwkw
Saya meminta tolong juga ke nak murid, mau sih bantuin tapi ada hari khusus sebab lagi luar kota katanya. Okelah selanjutnya saya ndak minta bantuan lagi, khawatir merepotkan dan memang lagi super dupernya sibuk akhir semester.
Oke, selanjutnya saya menyelesaikan dulu video testimoni untuk WIT n kirim melalui link yang sudah diberikan via grup WA. Kemudian lanjut membuat salam pembuka dan salam penutup di video pembelajaran. Nah saya membuat slide materi di google slide, tapi kesannya kemruyuk atau ramai banget heheheh, ok. Pembelajaran kesatu. Kemudian saya save satu persatu menjadi format JPG. Nah di sini, bingung lagi... bagaimana selanjutnya... hahahah gagap teknologi deh. Saya kirim ke wa saya, eh ndak nyimpen di galery, panik dong... hahaha... selanjutnya harus disimpan ulang tapi dengan model berbeda ndak bisa gambar reguler lagi, ehhmmmm atau saya yang gak bisa yaaa hehehe...
Oke, saya ndak mau dong kena virus impurnanya Pak Aye ehhehe... so... bagaimanapun saya harus mengumpulkan meski di hari dan tanggal terkahir pengumpulan. Minimal saya sudah menunaikan tugas saya dan memberikan konsep yang berbeda dari semua video unggahan yang saya lihat. xixixixi... sampai di sini saya Pe De. hahahahah boleh tertawa gembira kan.
Ganbar per gambar sudah saya simpan ulang dan saya kumpulkan dengan video pembuka dan penutup saya. Kemudian mulailah editing videonya menggunakan aplikasi filmigo. Pilih-pilih musik pengiring, dikasih voive over juga di bagian tertentu, eeeeeehhhhhh lupa gak ngecilin suara musik pengiringnya... jadilah kata beberapa teman, suara saya tenggelam hehehe... baiklah, pelajaran ketiga. Pelajaran keempatnya, ketika kita merasakan sesuatu beban terhadap penugasan yang tak sesuai dengan minat kita, lantas bagaimana dengan nak murid yang hanya mengerjakan tugas dari kita, para guru dengan model tugas yang sama untuk semua... hehehe bayangkanlah...:)
Baiklah, sampai di sini saya kumpulkan melalui link tersedia dan jangan bilang berakhir, karena saya masih tertantang untuk membuat video pembelajaran lagi dengan mengusung strategi 5Mnya SLC. Minimal menyajikan alur pembelajaran yang memahami profil murid, memanusiakan hubungan, memberdayakan konteks dan berkesinambungan. Hamdalah.
https://www.youtube.com/watch?v=z2nNeRY0xA4 sila ditonton, diamati, diklik, dikomentari juga yaaaa teman-teman... Krtik dan saran sangat saya butuhkan...:)
jangan lupa tinggalkan komentar yaaaa...:)
BalasHapus