Langsung ke konten utama

Postingan

HATI YANG MERENUNGI KISAH: SEBUAH ULASAN BUKU “SI CACING DAN KOTORAN KESAYANGANNYA” KARYA AJAHN BRAHM     Saya tidak pernah mengenal penulis ini sebelumnya, hanya saja saya selalu penasaran dengan sesuatu yang saya anggap baru. Saya menyukai kegiatan membolak-balik buku di rak buku pada sebuah toko buku, lantas pandangan mata saya berbinar campur penasaran menatap judul buku tersebut, “Si Cacing dan Kotoran Kesayangnnya”. Saya pikir buku ini hanya berisi kisah kisah motivasi saja, saya tertarik dan membawanya ke kasir beserta buku-buku lainnya. Tak sabar, segera kubuka segelnya dan saya menyukai semua isi di dalamnya. Ini buku pertama yang akan saya ulas isinya di sini. Nanti akan saya sampaikan judul kisah sesuai judul buku. Bukan sinopsisnya saja tetapi saya tampilkan utuh agar pembaca yang budiman pun (semoga) senang membaca dan menikmatinya. Buku ini merupakan buku pertama dari dua sekuel lainnya dengan judul yang sama di sampul depannya. Buku pertama ini berisi 108 ...
Postingan terbaru

Secangkir Kopi Moka dan Berita Duka.

  Secangkir kopi moka dan berita duka.    Aku ini penyuka bunyi tik tak jarum jam Kadang ia memburu sering juga ia membuaiku Menjadi lamunan lamunan tak berujung Tak berbuku   Aku ini penyuka bunyi jarum jam Di depan meja kecil ku ketik namamu S a t u s a t u Bersama secangkir kopi moka Dan beberapa lembar kenangan tentangmu   Secangkir kopi moka Melepaskan isyaratnya Pada gelar tuangan Kepul asapnya mengalirkan gairah Kembali tentang kenangan tentangmu   Aku ini penyuka bunyi tik tak jarum jam Bersama kepul asap kopi moka Melepas namamu satu-satu Bersama doa doa yang kurapal Mengantarkan kepergianmu, tanpa sisa air mata.   Secangkir kopi moka Menyisakan tetes demi tetes pilu Tentang duka lara dan kehilangan Berita duka mengalir sempurna Serupa kepulan asap kopi mokaku, ia mengepul, lantas tandas tak tersisa.   #secangkirkopimokadanberitaduka #210106

Dilema Melanda (Tugas Sekolah vs Beban Tugas)

Tugas Sekolah vs Beban Tugas Pernahkah kita merasakan mengerjakan sesuatu tetapi di luar minat kita... Pernahkah kita mencoba sesuatu di luar hobi kita... Pernahkah kita membuat sesuatu di luar kemampuan kita...   Baiklah, kita semua mungkin pernah mengalami hal tersebut tetapi semua akan terasa ringan jika semua karena kita yang mau atau kita yang inginkan. Bagaimana jika semuanya itu karena surat tugas, nah di sinilah rasa terpaksa dan tertekan, ah lebainya... hehehe Kenapa tertekan dan terpaksa... jawabannya adalah karena itu tak sesuai dengan minat kita. Bayangkan jika itu terjadi pada nak murid kita. Tugas yang berpusat dari guru untuk murid tanpa melihat latar belakang atau profil murid terlebih dahulu. hmmmm betapa menyakitkannya. Oke, selanjutnya saya akan bercerita kronologi kejadiannya. heheheh... Saya kaget waktu dapat surat tugas, karena dipikir pak Wakakur, saya sudah mahir membuat media pembelajaran berupa video. Kenapa dikira saya sudah mahir... karena selama pandemi...

Belajar Bersama Wardah Inspiring Teacher (WIT)

Belajar bersama Wardah Inspiring Teacher dan Kampus Guru Cikal di tahun 2020 Hmmmm... siapa sih yang tak ingin belajar barengan guru-guru senusantara... semua pasti ingin kan... Kali ini saya mencoba mengikuti seleksi WIT 2020 bersama 5000 guru lainnya... alhamdulillaah masuk seleksi. Selanjutnya ada tahapan seleksi kembali di tahap 1, mengikuti webinar tentang mengasah dan memupuk empati belajar murid, diskusi kelas di WAG bersama 250 guru lainnya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Sebetulnya motivasi saya ikut karena pertama, ingin menimba ilmu, kedua, menambah jejaring, ketiga, ada banyak hal yang tak terkatakan... kamu mau tahu... kamu pasti tahu jawabannya tanpa harus kuberitahu panjang lebar. Sampailah di tahap 2 seleksi yang sekelas dengan para senior dan guru yang kompetensinya tak diragukan lagi di Komunitas Guru Belajar Nusantara. Minder... jelas itu, hati kecil saya menciut, tetapi saya sudah terlanjur bergerak dan melangkahkan kaki sampai sejauh ini. Mengingat kemba...

Refleksi Obrolan Pemimpin Merdeka Belajar bareng Bu Itje dan Bu Puti Hamid

Refleksi Obrolan Pemimpin Merdeka Belajar bareng Bu Itje dan Bu Puti Hamid   Semalam, tepatnya sih, malam minggu yaaa atau Sabtu malam, tanggal 26 September 2020, jam 19.00 WIB. Saya menyimak obrolan tentang pemimpin merdeka belajar bareng Ibu Itje Chodijah dan Bu Putih Hamid dari Kampus Cikal. Seru banget kalau ngobrol sama Bu Itje tuh, semoga suatu saat nanti bisa ketemu beliau yaaa... aamiin. Setiap kali saya dapatkan link dan poster obrolan pemimpin merdeka belajar, saya selalu share ke teman pengawas, teman kepala madrasah, juga grup madrasah, tempat saya mengajar. Saya mengambil banyak pelajaran dari semua yang saya dapat, setidaknya berucap terima kasih ketika mendapatkan apapun itu baik saya sukai atau tidak. baik saya lakukan atau tidak. Setidaknya saya menjadi pribadi yang lebih peduli untuk minimal berucap "terima kasih". Air mata saya tergenang ketika saya mencoba menuliskan refleksi saya terhadap apa yang saya dengar, apa yang diucapkan dan dituturkan oleh bu Itj...

Melangkah Saja Dulu.

Melangkah Saja Dulu...:) Karena berani melangkah berarti berani menghirup lebih banyak udara segar di luar sana. Karena berani mengayunkan tangan dan kaki, berarti berani mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari yang sudah ada.   Karena berani memandang hamparan taman bermain di depan sana, berarti berani mengambil banyak manfaat dari segala permainan yang tersedia.   Karena hidup, untuk berbahagia bersama, belajar bersama, berbagi pengetahuan bersama. Biarkan pengembaraan kita membawa pada perenungan dan kebermanfaatan sejati.   Belajar menjadi menyenangkan apabila hati kita sedang dipenuhi rasa cinta terhadap semua keadaan. Senang, susah, sedih, berduka, tetapi jika semua dikembalikan bahwa segala sesuatu itu dariNya dan kembali padaNya, maka semua proses penerimaan ini adalah "belajar". Belajar menjadi manusia seutuhnya, manusia yang mudah menerima dan manusia yang mudah memahami siapapun, apapun. Pun Kita yang masih belajar menjadi diri sendiri untuk menjadi manusia s...

Tak Kenal Maka Tak Sayang.

"Tak kenal, maka tak sayang..."   Kenalan dulu yuukkk..., Silakan...   Nah,,, kalimat dalam tanda kutip tersebut kerap kali kita dengar untuk memulai percakapan, antara dua orang atau lebih yang belum saling kenal. Hal ini sering juga kita lakukan ketika hendak membedah naskah atau membaca puisi, seorang moderator dalam menggali info narasumbernya, ataupun seorang pembicara untuk mengetahui siapa dan bagaimana peserta dalam forum diskusi/pelatihan, dan kegiatan lainnya yang memerlukan proses kenal secara "lebih". Mencari tahu data bukan berarti kita mau tahu sesuatu yang negatif, tetapi pengenalan ini bisa digunakan sebagai sumber pengetahuan dalam proses berjalan. Semisal dalam membaca puisi, kita wajib mencari tahu siapa pengarangnya, bagaimana proses kreatif si penulis puisi terhadap puisi yang hendak kita bedah/baca. Biasanya, kita melakukan diskusi ringan dengan sesama anak murid yang hendak mengikuti sebuah perlombaan atau yang sedang proses materi pembelajara...